Kamis, 15 November 2012

ALIRAN INSTITUSIONAL (KELEMBAGAAN)



ALIRAN INSTITUSIONAL (KELEMBAGAAN)

Ada sedikit persamaan antara aliran institusional dengan aliran sejarah yaitu sama-sama menolak metode klasik akan tetapi aliran institusional menolak ide eksperimentasi sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah.
1.      Tokoh Aliran Institusional
1.1     Thorstein Bunde Veblen (1857-1929)
Veblen adalah anak seorang petani miskin yang melakukan imigrasi dari Norwegia ke Amerika. Veblen mengritik teori-teori yang digunakan kaum klasik dan neo-klasik yang model-model teoritis dan matematisnya dinilai bias dan terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi serta dianggap mengabaikan aspek-aspek non-ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan. Veblen menilai pengaruh keadaan dan lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Struktur politik dan sosial yang tidak mendukung dapat memblokir dan menimbulkan distorsi proses ekonomi. Bagi Veblen masyarakat merupakan suatu fenomena evolusi yang segala sesuatunya mengalami perubahan secara terus-menerus. Pola perilaku seseorang dalam masyarakat disesuaikan dengan kondisi sosial sekarang, jika perilaku tersebut cocok dan diterima  maka perilaku diteruskan begitu sebaliknya. Keadaan dan lingkungan seperti inilah yang disebut Veblen “institusi” yang dalam artian terkait dengan nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan serta budaya yang semuanya terefleksikan dalam kegiatan ekonomi baik dalam berproduksi maupun mengkonsumsi. Dalam berproduksi akan kelihatan bagaimana nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan yang dianut dalam mengejar tujuan akhir dari kegiatan produksi yauti keuntungan. Dalam bukunya yang berjudul The Theory of Business Enterprise Veblen menjelaskan bahwa perilaku para pengusaha Amerika di masanya telah banyak mengalami perubahan dahulu para pengusaha pada umumnya menghasilakan barang-barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan melalui kerja keras atau yang disebut dengan production for use. Tetapi pada masa sekarang laba dan keuntungan sebagian tidak lagi diperoleh melalui kerja keras dengan menciptakan barang-barang yang disukai oleh konsumen, tetapi lewat “trik-trik bisnis” atau yang disebut  production of profit. Veblen melihat dalam  masyarakat Amerika yang tumbuh begitu pesat telah melahirkan suatu golongan absentee ownership yaitu para pengusaha yang memiliki modal besar dan menguasai sejumlah perusahaan tetapi tidak ikut terjun langsung dalam kegiatan operasional perusahaan. Kemudian dalam perilaku konsumsi ada perilaku konsumsi yang wajar yaitu ingin memperoleh manfaat atau utilitas yang sebesar-besarnya dari tiap barang yang dikonsumsinya, dan ada pula yang tidak wajar kalau konsumsi ditujukan hanya untuk pamer yang oleh Veblen disebut conspicuouc consumption dalam bukunya yang berjudul The Theory of the Leisure Class.

1.2     Wesley Clair Mitchel (1874-1948)
Wesley Clair Mitchel adalah murid, teman dan pengagum Veblen yang mendukung serta mengembangkan pemikiran-pemikirannya. Mitchel juga berjasa dalam mengembangkan metode-metode kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi. Salah satu karyanya yaitu Business Cycles and Their Cause (1913). Dengan menggunakan bermacam data statistik ia menjelaskan masalah fluktuasi ekonomi.

1.3     Gunnar Karl Myrdal (1898-19..)
Myrdal adalah orang swedia yang mendukung aliran institusional. Ia mempunyai pesan pada ahli-ahli ekonomi agar ikut membuat value judgement, sebab jika itu tidak dilakukan maka struktur-struktur teoritis ilmu ekonomi akan menjadi tidak realistis. Sebagai penganjur aliran institusional ia percaya bahwa pemikiran institusional sangat diperlukan dalam melaksanakan pembangunan negara-negara berkembang.

1.4     Joseph A. Schumpeter (1883-1950)
Oleh beberapa penulis ia dimasukan sebagai pendukung aliran institusional karena pendapatnya yang mengatakan bahwa sumber utama kemakmuran bukan terletak dalam domain ekonomi itu sendiri melainkan berada di luarnya yaitu dalam lingkungan atau institusi masyarakat. Lebih jelasnya sumber kemakmuran terletak dalam jiwa kewiraswastaan (entrepreneurship) para pelaku ekonomi yang mengarsiteki pembangunan karena entrepreneur pertama kali yang mempraktekkan dan berani mengadobsi temuan-temuan baru atau  inovasi yang dibuat inovator yang membuat masyarakat meninggalkan cara-cara lama yang tidak efisien.

1.5     Douglas North
Penghargaan terhadap aliran konstitusional mencapai puncaknya tahun 1993 pada saat Douglas North dari Universitas of Washington, missouri, Amerika Serikat menerima hadiah nobel dalam bidang ekonomi karena jasanya dalam memperbarui riset dal penelitian sejarah ekonomidan metode-metode kuantitatif. North menilai peran institusi baik institusi politik maupun institusi politik sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Ia menyimpulkan bahwa negara-negara komunis hancur karena tidak mempunyai institusi yang mendukung mekanisme pasar. North mengatakan reformasi tidak akan memberikan hasil nyata hanya dengan memperbaiki kebijakan makro saja tetapi dibutuhkan seperangkat institusi yang mampu memberikan insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi diantaranya hukum paten dan hak cipta, hukum kontrak dan pemilik tanah.



KESIMPULAN

Aliran institusional dengan aliran sejarah mempunyai kesamaan yaitu sama-sama menolak metode klasik akan tetapi aliran institusional menolak ide eksperimentasi sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah. Dari kelima tokoh empat tokoh mendefinisikan institusi hampir sama dengan Veblen yaitu sebagai norma-norma, nilai-nilai, tradisi dan budaya, sedangkan menurut Nort institusi adalah peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan dari peraturan-peraturan tersebut serta norma-norma perilaku yang membentuk interaksi antara manusia secara berulang-ulang. Kehadiran institusi sangat penting sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan para pelaku ekonomi di pasar.



DAFTAR PUSTAKA

Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sanusi, Bachrowi. 2004. Tokoh Pemikir dalam Mazhab Ekonomi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Skousen, Mark. 2009. Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar