ALIRAN
INSTITUSIONAL (KELEMBAGAAN)
Ada
sedikit persamaan antara aliran institusional dengan aliran sejarah yaitu
sama-sama menolak metode klasik akan tetapi aliran institusional menolak ide
eksperimentasi sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah.
1. Tokoh Aliran Institusional
1.1 Thorstein Bunde Veblen
(1857-1929)
Veblen adalah anak seorang
petani miskin yang melakukan imigrasi dari Norwegia ke Amerika. Veblen
mengritik teori-teori yang digunakan kaum klasik dan neo-klasik yang
model-model teoritis dan matematisnya dinilai bias dan terlalu menyederhanakan
fenomena-fenomena ekonomi serta dianggap mengabaikan aspek-aspek non-ekonomi
seperti kelembagaan dan lingkungan. Veblen menilai pengaruh keadaan dan
lingkungan sangat besar terhadap tingkah laku ekonomi masyarakat. Struktur
politik dan sosial yang tidak mendukung dapat memblokir dan menimbulkan
distorsi proses ekonomi. Bagi Veblen masyarakat merupakan suatu fenomena
evolusi yang segala sesuatunya mengalami perubahan secara terus-menerus. Pola
perilaku seseorang dalam masyarakat disesuaikan dengan kondisi sosial sekarang,
jika perilaku tersebut cocok dan diterima
maka perilaku diteruskan begitu sebaliknya. Keadaan dan lingkungan
seperti inilah yang disebut Veblen “institusi” yang dalam artian terkait dengan
nilai-nilai, norma-norma, kebiasaan serta budaya yang semuanya terefleksikan
dalam kegiatan ekonomi baik dalam berproduksi maupun mengkonsumsi. Dalam
berproduksi akan kelihatan bagaimana nilai-nilai dan norma-norma serta
kebiasaan yang dianut dalam mengejar tujuan akhir dari kegiatan produksi yauti
keuntungan. Dalam bukunya yang berjudul The
Theory of Business Enterprise Veblen menjelaskan bahwa perilaku para
pengusaha Amerika di masanya telah banyak mengalami perubahan dahulu para
pengusaha pada umumnya menghasilakan barang-barang dan jasa untuk memperoleh
keuntungan melalui kerja keras atau yang disebut dengan production for use. Tetapi pada masa sekarang laba dan keuntungan
sebagian tidak lagi diperoleh melalui kerja keras dengan menciptakan
barang-barang yang disukai oleh konsumen, tetapi lewat “trik-trik bisnis” atau
yang disebut production of profit. Veblen melihat
dalam masyarakat Amerika yang tumbuh
begitu pesat telah melahirkan suatu golongan absentee ownership yaitu para pengusaha yang memiliki modal besar
dan menguasai sejumlah perusahaan tetapi tidak ikut terjun langsung dalam
kegiatan operasional perusahaan. Kemudian dalam perilaku konsumsi ada perilaku
konsumsi yang wajar yaitu ingin memperoleh manfaat atau utilitas yang
sebesar-besarnya dari tiap barang yang dikonsumsinya, dan ada pula yang tidak
wajar kalau konsumsi ditujukan hanya untuk pamer yang oleh Veblen disebut conspicuouc consumption dalam bukunya
yang berjudul The Theory of the Leisure
Class.
1.2 Wesley Clair Mitchel
(1874-1948)
Wesley Clair Mitchel adalah
murid, teman dan pengagum Veblen yang mendukung serta mengembangkan
pemikiran-pemikirannya. Mitchel juga berjasa dalam mengembangkan metode-metode
kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi. Salah satu karyanya yaitu
Business Cycles and Their Cause (1913).
Dengan menggunakan bermacam data statistik ia menjelaskan masalah fluktuasi
ekonomi.
1.3 Gunnar Karl Myrdal (1898-19..)
Myrdal adalah orang swedia yang
mendukung aliran institusional. Ia mempunyai pesan pada ahli-ahli ekonomi agar
ikut membuat value judgement, sebab
jika itu tidak dilakukan maka struktur-struktur teoritis ilmu ekonomi akan
menjadi tidak realistis. Sebagai penganjur aliran institusional ia percaya
bahwa pemikiran institusional sangat diperlukan dalam melaksanakan pembangunan
negara-negara berkembang.
1.4 Joseph A. Schumpeter
(1883-1950)
Oleh beberapa penulis ia dimasukan sebagai
pendukung aliran institusional karena pendapatnya yang mengatakan bahwa sumber
utama kemakmuran bukan terletak dalam domain ekonomi itu sendiri melainkan
berada di luarnya yaitu dalam lingkungan atau institusi masyarakat. Lebih
jelasnya sumber kemakmuran terletak dalam jiwa kewiraswastaan (entrepreneurship) para pelaku ekonomi
yang mengarsiteki pembangunan karena entrepreneur pertama kali yang
mempraktekkan dan berani mengadobsi temuan-temuan baru atau inovasi yang dibuat inovator yang membuat
masyarakat meninggalkan cara-cara lama yang tidak efisien.
1.5 Douglas North
Penghargaan terhadap aliran
konstitusional mencapai puncaknya tahun 1993 pada saat Douglas North dari
Universitas of Washington, missouri, Amerika Serikat menerima hadiah nobel
dalam bidang ekonomi karena jasanya dalam memperbarui riset dal penelitian
sejarah ekonomidan metode-metode kuantitatif. North menilai peran institusi
baik institusi politik maupun institusi politik sangat penting dalam
pembangunan ekonomi. Ia menyimpulkan bahwa negara-negara komunis hancur karena
tidak mempunyai institusi yang mendukung mekanisme pasar. North mengatakan
reformasi tidak akan memberikan hasil nyata hanya dengan memperbaiki kebijakan
makro saja tetapi dibutuhkan seperangkat institusi yang mampu memberikan
insentif yang tepat kepada setiap pelaku ekonomi diantaranya hukum paten dan
hak cipta, hukum kontrak dan pemilik tanah.
KESIMPULAN
Aliran
institusional dengan aliran sejarah mempunyai kesamaan yaitu sama-sama menolak
metode klasik akan tetapi aliran institusional menolak ide eksperimentasi
sebagaimana yang dianut oleh aliran sejarah. Dari kelima tokoh empat tokoh
mendefinisikan institusi hampir sama dengan Veblen yaitu sebagai norma-norma,
nilai-nilai, tradisi dan budaya, sedangkan menurut Nort institusi adalah
peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan dari
peraturan-peraturan tersebut serta norma-norma perilaku yang membentuk
interaksi antara manusia secara berulang-ulang. Kehadiran institusi sangat
penting sebagai alat untuk mengatur dan mengendalikan para pelaku ekonomi di
pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov.
1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi.
Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Djojohadikusumo,
Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran
Ekonomi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sanusi,
Bachrowi. 2004. Tokoh Pemikir dalam
Mazhab Ekonomi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Skousen,
Mark. 2009. Sang Maestro Teori-teori
Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar