Rabu, 23 Oktober 2013

Ekonomi Industri: pengenalan

INDUSTRIAL ECONOMICS
Economic Analysis and Public Policy
Second Edition
By Stephen Martin


Chapter 1 INTRODUCTION
Resumed by Lutfiatun Hasanah1


Pokok bahasan dalam ekonomi industri tingkah laku perusahaan-perusahaan yg ada di dalam suatu industri. Dalam ekonomi industri mempelajari langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan terhadap para pesaingnya dan terhadap para konsumennya: harga, promosi atau periklanan, serta penelitian dan pengembangan research and development (R&D). 
Perbedaan dengan teori ekonomi mikro, fokus analisis ekonomi mikro pada umumnya membahas struktur pasar yg sederhana—persaingan dan monopoli. Sedangkan ekonomi industri membahas aplikasi-aplikasi penting dari pasar oligopoli. Secara fundamental, ekonomi industri sangat konsen dengan permasalahan kebijakan pemerintah terhadap dunia bisnis (antimonopoli, regulasi, perijinan, kepemilikan publik atau negara). 

Structure - Conduct - Performance

Pendekatan SCP digunakan dalam analisis ekonomi industri dimana pasar menetukan tingkah laku perusahaan dalam pasar dan tingkah laku perusahaan menetukan berbagai aspek dalam kinerja pasar.
Structure (Struktur)
Sifat permintaan dan penawaran barang dan jasa yg dipengaruhi oleh jenis barang yg dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual (perusahaan) dalam industri, jumlah dan ukuran distribusi pembeli, diferensiasi produk serta mudah tidaknya (persyaratan) masuk ke dalam industri. Struktur industri merupakan cerminan struktur pasar suatu industri.
Conduct (Perilaku)
Dalam ekonomi industri, perilaku diartikan sbg cara yg dilakukan oleh perusahaan agar mendapatkan pasar. Dengan kata lain, perilaku merupakan pola tanggapan dan penyesuaian berbagai perusahaan yg terdapat dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan mengahadapi persaingan.Perilaku perusahaan meliputi cara perusahaan dalam menetukan harga dimana unsur dari perilaku tersebut berupa kolusi atau kerjasama, perilaku strategi, dan research and develpment.
Performance (Kinerja) 
Kinerja merupakan hasil dari tindakan pesaing yang menjalankan dengan berbagai strategi guna bersaing dan menguasai keadaan pasar. Unsur yang menetukan kinerja dalam pasar berupa profitability, efficiency, dan  Progressiveness.
  kerangka SCP

Pendekatan Chicago

Poin penting dalam pendekatan Chicago:
  • model persaingan sempurna mempunyai kekuatan penjelas substansial
  • menggunakan struktur pasar yang berbeda untuk memahami industri yang berbeda atau kinerja pasar
  • tidak hanya melibatkan asumsi monopoli
  • teknologi dan kebebasan masuk menetukan strujtur pasar
  • kebebasan masuk dalam pasar menentukan perilaku dan kinerja yang optimal

1 student of jember university: Indonesia. economic faculty, department of economic science.

Minggu, 03 Februari 2013

sistem ekonomi pacasila


Sistem Perekonomian Indonesia
(Ekonomi Pancasila)

Istilah “sistem” berasal dari bahasa Yunani systema,  yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek atau objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi satu dengan sistem ekonomi yang lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya, perbedaan tujuan maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia meliputi kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
Sistem perekonomian Indonesia sering disebut sistem ekonomi pancasila yang menjadi sumber ideologi Bangsa Indonesia (demokrasi) dan sangat berbeda dengan sistem ekonomi demokrasi di negara barat. Dalam demokrasi Ekonomi Pancasila dasarnya adalah paham usaha bersama dan asas kekeluargaan (mutualism and brotherhood), sedangkan dalam ekonomi barat berdasarkan pada paham liberalisme dan individualisme.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, kepentingan masyarakat adalah hal yang utama bukan orang-perseorangan. Indonesia menolak paham liberalisme yang melahirkan individualisme, karena liberalisme dan individualisme merupakan cikal bakal kapitalisme yang berdasarkan persaingan bebas dan pasar bebas. Dalam demokrasi ekonomi paham barat kepentingan individu yang utama sehingga kepentingan masyarakat cenderung diabaikan. Hal tersebut tergambar jelas dalam pasal-pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Namun yang lebih menonjol pada pasal 27 ayat (2), pasal 28, pasal 33 dan pasal 34.  Demikian ciri-ciri demokrasi ekonomi :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas
    kekekluargaan. Indonesia lebih mengembangan adanya koprasi.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai
     hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
    oleh engara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan nengara digunakan dengan
    permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta
    pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga
    Perwakilan Rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
    dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
    yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidka boleh
     bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara
    diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
    merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak tetrlantar dipelihara oleh Negara.

Sistem perekonomian Indonesia yang dikenal sebagai demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia, sistem tersebut juga disebut sebagai sistem ekonomi Pancasila. Salah satu ciri pokok sistem ekonomi pancasila ialah pengembangan koprasi yang berdasarkan pada asas kekeluargaan. Dari ciri-ciri diatas jelas bahwa sistem perekonomian indonesia ialah sistem ekonomi campuran atau ekonomi pancasila, dimana pemerintah ikut campur tangan terhadap perekonomian negara namun warga negara tetap memiliki kebebasan yang diatur oleh undang-undang.
Sistem ekonomi pancasila sangat menjunjung nilai-nilai kelembagaan pancasila sebagai ideologi Negara yang kelima silanya, secara utuh maupun terpisah, menjadi rujukan setiap orang Indonesia. Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi dalam Pancasila  etika, kemanusiaan, nasionalisme, kerakyatan atau demokrasi, dan keadilan sosial, harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua adalah dasar dalam pelaksanaan sistem ekonomi pancasila, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai tata cara pelaksanaannya, maka sila kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila itu sendiri.


Tahap-Tahap Perekonomian Indonesia
  1. Masa Awala Kemedekaan
Setelah kemerdekaan keadaan ekonomi Indonesia bisa dikataka sangat buruk denga adanya inflasi yag sagat tinggi dikarenaka pad saat itu ada tiga mata uang yang beredar di Indonesia. Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
  1. Masa Orde Lama
Pada masa ini Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia lebih condong pada sistem etatisme yang berarti segala-galanya diatur oleh pemerintah. Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Untuk menciptaka tahap sosialis di Indonesia dengan cara tepimpin nampaknya justru mengakibatkan stagnasu bagi perekonomian Indonesia.
  1. Masa Orde Baru
Dengan meliht masa lalu pada masa orde lama yang dimana dalam sistem ekonomi liberal, sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Pada masa ini pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
  1. Masa Reformasi
Para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.  Kabinet Indonesia bersatu merupakan kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jussuf Kalla, pada masa pemerintahan ini utang negara berkurang sangat drastis.
Jika saya ditanya sistem ekonomi pada tahap apa yang paling dominan bagi Indonesia saya memilih sistem ekonomi pancasila pada masa era reformasi. Salah satu landasan ekonomi Indonesia ialah, landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan pancasila dan UUD 1945.


















Selasa, 04 Desember 2012

pemikiran Keynes dan pemikiran Neo-Keynes



JOHN MAYNARD KEYNES

JM Keynes lahir di Cambridge pada bulan Juni 1883, John Neville adalah seorang akademisi di sana dan berpikir logika dan ekonomi politik. Ia juga penulis dari salah satu buku pertama yang ditujukan untuk metodologi ekonomi, volume yang tetap menjadi referensi penting dan sintesis berguna. JM Keynes yang awal mengungkapkan fakultas intelektual yang luar biasa, segera berangkat dari ide-ide ini, terutama di bawah pengaruh intelektual dari milieuxin yang ia dididik.
JM Keynes telah ekonom abad kedua puluh yang paling berpengaruh. Pada kenyataannya perlu togo kembali ke alfred marshall untuk menemukan seorang ekonom sama efektif dengan rekan popesional, dan David Ricardo untuk dan ilustrasi berdampak pada kebijakan publik. Dalam keadaan ini, unsur paradoks itu bercampur, karena penjelasan Keynesian dari situs pendapatan nasional dan kesempatan kerja berpakaian dalam bahasa sangat teknis, ditujukan awalnya ekonom, dan diterapkan dalam bentuk eksplisit untuk jangka pendek situasi saja. Walaupun demikian tidak pernah, ekonomi Keynesian memiliki Alfred tindakan politisi, pemimpin serikat buruh, pejabat pemerintah, dan bahkan bankir, banyak atau sebagian besar dari mereka belum pernah membaca karya utama Keynes itu. teori kerja umum, bunga uang, danpendapatan nasional seperti jumlah gaji, upah, sewa, bunga, dan keuntungan, yang individu peroleh dari layanan. pendapatan nasional =  C + S atau  pedapatan nasional = C + I
                                                                                                                                                               
     1.      Aliran Keynes
a. Kritikan Keynes Terhadap Teori Klasik
Kaum klasik percaya bahwa perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan. Dalam posisi keseimbangan, kegiatan produksi sera otomatis akan menciptakan daya beli untuk membeli barag-barang yang dihasilkan. Hal tersebut yang dibantah oleh keynes karena biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran, sebagian dari pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung untuk spekulasi dan tidak semuanya untuk dikonsumsi.

b. Pendapat klasik bahwa jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah investsi dibantah keynes. Alasannya perilaku rumah tangga menabung berbeda dengan perilaku investor.pengusaha atau ivestor melakukan investasi didorong oleh keinginan untuk mendapatkan laba sedangkan sektor rumah tangga melakukan penabungan didorong oleh berbagai motif yag berbeda seperti motif berjaga-jaga.

c. Keynes berpendapat bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai keseimbanga pada tingkat penggunaan kerja penuh (full-employment) hal tersebut yang dibantah Keynes  bahwa analisis kaum klasik yang semacam itu yang mana  didasarkan pada pengandaian-pengandaian yang keliru dengan kenyataan dalam kehidupansehari-hari.

d.  Dari hasilpengamatannyatentangdepresiawal 30-an,Keynes merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar hingga batas tertentu peran pemerintah justru diperlukan. Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat output dan lowongan kerja melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Dengan adanya mashab ini berkaitan pula dengan sistem eknomi.


     2 .      Aliran Neo-Keynes
Pandangan mereka disebut Keynesian kerena teori mereka merupakan determinasi pemikiran Keynes dan disebut Neo kerena pemikiran Keynes tersebut diperbaharui berdasarkanp enelitian empiris yang lebih baru.Neo-Keynes merupakan  Keynes yang banyak berjasa dalam mengembangkan teori-teori yang berhubungan dengan usaha menjaga stabilitas perekonomian. Teori-teori tersebut menjelaskan tentang fluktuasi ekonomi (business cycle) dan teori-teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan.

      a. FluktuasiEkonomi (Business cycle)
Pada masa sebelumnya, masalah fluktuasi ekonomi ini telah dibicarakan, namun pembahasannya hanya  sepintas dikarenakan sudah begitu melekatnnya kepercayaan orang terhadap pemikiran klasik, yang mengatakan bahwa perekonomian akanselalu menuju keseimbangan dan tidak akan terjad iguncangan dalam perekonomian.

Pembahasantentangfluktuasiekonomiinimendapatkanperhatian yang lebihseriuspada era sesudah Keynes (Neo-Keynes).Mereka membahas teori fluktuasi ekonomi secara mendalam karena mereka memerlukan teori-teori yang mampu menjelaskan apa yang menyebabkan perekonomian tidak stabil dan yang lebih penting lagi adalah apa tindakan dan kebijakan yang dapat dilakukan untuk mencegah gerak perekonomian yang berfluktuasi tersebut agar menjadi lebih stabil.
Bagikaum Neo-Keynes, fluktuasi ekonomi terjadi karena dua penyebab utama. Pertama, terjadinya perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi. Kedua, fluktuasi terjadi karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian pada keseimbangan full-employment, yang disebab kan oleh kakunya harga dan tingkat upah dalam mekanisme penyesuaian. Kerena perekonomian tidak selalu beradapada keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidak seimbangan perekonomian yang berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.

Tokoh-Tokoh Pemikir dari Kaum Neo-Keynesian:
      1.      Alvin Harvey Hansen (1887-1975)
Alvin Hansen adalah pakar ekonomi lulusan Harvard University yang paling setia dan mengagumi karya-karya Keynes. Sebagai ahli ekonomi yang cukup disegani, ia banyak menulis karya ilmiah. Dalam hal ini ada tiga buku Hansen yang paling menonjol. Pertama, Fiscal Policy adn Business Cycle (1941); kedua, Business Cycles and National Income (1951) dan terakhir, A.Guide to Keynes (1953).
Buku pertama dan kedua lebih banyak ditujukan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan fluktuasi ekonomi, apa-apa saja faktor-faktor penyebabnya dan yang lebih penting lagi, bagaimana cara mengantisipasi fluktuasi ekonomi tersebut. Karena fluktuasi ekonomi terjadi karena adanya gerak naik turun dalam faktor-faktor yang menjadi determinan pendapatan nasional tersebut. Tetapi oleh Hanses permasalahan mengenai pendapatan nasional, investasi dan kesempatan kerja dikaitkan dengan gerak gelombang atau fluktuasi ekonomi.
Buku Hansen ketiga, A Guide to Keynes, ia menyusun pemikiran-pemikiran Keynes dalam suatu rangka analisis yang lebih sistematis dari buku aslinya Keynes The General Theory.

      2.      Simon Kuznets (1901-1985)
Kuznets berperan dalam kegiatan yang bersangkut-paut dengan data statistik yang selanjutnya berkembang menjadi ilmu pengetahuan dengan kerangka analisis berdasarkan teknik dan metode matematika. Buku-buku yang ditulis Kuznets yang ada hubungannya dengan ekonomi antara lain: National Income and Its Composition: 1919 – 1938 (1941), Economic Change (1953) dan Modern Economic Grouth, Rate, Structure and Spread (1960). Dalam karyanya yang pertama Kuznets banyak menyumbangkan pemikiran tentang hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan pendapatan nasional.
Berkat karya kuznets tersebut, pengertian-pengertian pokok dalam kerangka teori Keynes dapat diberikan wujud nyata secara kuantitatif-empiris, seperti mengenai hubungan antara pendapatan-konsumsi-tabungan-investasi dalam masyarakat secara agregat. Dan segala sesuatu itu dapat diamati dan  dikajisecara berturut-turut sesuai tahapan dalam perkembangan waktu. Hal ini dikenal sebagai analisis kurun waktu (time series analysis).
      3.    Wassily Leontief (1906-...)
      Menurut Leontief, hubungan dan ketertarikan antara-sektor dalam perekonomian dapat digambarkan dalam suatu matriks, yang pada itinya berisikan tabel-tabel tentang faktor-fakto produksi (input) di setiap sektor, dan tabel-tabel tentang hasil (output) dari masing-masing sektor. Dengan dikembangkanya analisis input-output Leontief maka sekarang para ahli ekonomi  dapat secara lebih jelas melihat bagaimana komposisi dan keterkaitan di atara sektor ekonomi secara keseluruhan. Analisis input-output ii hampir sama dengan francis Quesnay.

      4.      Paul Samuelson (1915-...)
      Di bawah pengaruh Samuelson, kerangka dasar pemikiran Keynes disempurnakan sampai pada tingkat yang lebih manju dan dalam lingkup pembahasan yang lebih luas.
      Ada dua hal yang berjasa dari ulasan Samuelson. Pertama, diperlihatkannya tentang hubungan timbal-balik antarafaktor multiplier dan asasaccelerator, yang berimplikasi bahwa multiplier dan accelerator saling memperkua tperannya dalam jalannya perekonomian secara agregat. Permintaan efektif dari masyaraka tdipengaruhi oleh  investasi langsung (autonomous investment), yang selanjutnya melalui faktor multiplier menyebabkan tambahan pendapatan dengan berlipat. Permintaan efektif pun dapat diberi stimulanyag berawal dari pengeluaran konsumen, yang selanjutnya melalui asas accelerator secara tidaklangsun gmenyebabkan bertambahnya investasi (induced investement).
      Bidang kedua adalah mengenai lalulintas perdagangan danpembayaran internasional. Samuelson memperjelas hubungan antara kebijakan fiskal dengan keseimbangan dalam lalulintas pembayaran internasional. Hal ini memperllihatkan peranan foreign trade multiplier (dampak multiplier yang berasal dari perdangan luar negeri) dan berbagai kemungkinan penyimpangan dari keseimbangan internasional. Di sini dapat diliha tadanya integrasi mengenai segi ekulibrium internasional kedalam kerangka umum teor iekonomi makro.
      5.     Joseph Alois Schumpeter(1883-1950)
Dari masa-masa sebelumnya, pakar pertama yang lebih seriusdalam mengembang teori pertumbuhan adalah Schumpeter. Bagidia, pelaku utama pertumbuhan ekonomi adalah adanya entepreneur. Entrepreneur bukan hanya seorang pengusaha atau manajer, melainkan juga seseorang yang mau menerima risiko dan menghasilkan produk dan teknolog ibaru dalam masyarakat.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan berkembang pesat dalam lingkungan, masyarakat yang menghargai dan merangsang orang untuk menggali penemuan-penemuan baru, seperti lingkungan masyarakat penganut laissez faire. Dalam masyarakat yang demikian, insentif bagi penemuan baru lebih tinggi. Juga depresi tahun 30-an, menurut Schumpeter, bukan karena kelemahan sistem kapatilis tetapi justru karena kekuatannya, yang pada saat itu perekonomian sedang berada dalam salah satu titik terendah dalam suatu gelombang panjang. Jika ditemukan inovasi dan teknologi baru, perekonomian akan membaik kembali.

Kesimpulan
Aliran Keynes muncul akibat adanya depresi besar tahun 1930 dimana Keynes mengritik pemikiran kaum klasik.perekonomian yang dilandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan, jumlah tabungan akan selalu sama dengan jumlah investsi, dan ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai keseimbanga pada tingkat penggunaan kerja penuh (full-employment) pemikiran-pemikiran klasik tersebutlah yang dikritik oleh Keynes. Keynes pun merekomendasikan agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar hingga batas tertentu peran pemerintah justru diperlukan.
Neo-Keynes merupakan aliran yang mengembangkan teori Keynes. Seperti teori yang berhubungan usaha menjaga stabilitas ekonomi yang menerangkan dan mengantisipasi fluktuasi ekonomi  (Business cycle), teori yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional.


Refrensi

Adelina, Zanini.2008.Economic Philosophy.Italy:SEPS
Amancher and Ulbrich.1992.Principles of economics.Cincinnati ohio:South-Western Publishing Co.
Beaud,Michael and Gilles Dostaler.1995.Ecomic Thought Since Keynes: A History  and Dictionary of Major Economists.England:Edward Elgar Publishing Limited.
Blaug,Mark.1996.Economic Theory in Retrospect.Cambridge:Cambridge University Press.
Hasibuan,Nurimansyah.1987.Perkembangan Pemikiran Ekonomi dan Kontroversi.Jakarta:Universitas Terbuka
Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Leachman,Robert.1959.A History OF Economic Ideas.USA:MeGow-paperbacks.
Sanusi,Bachrawi.2000.Sistem Ekonomi: Suatu Pengantar.Jakarta:Fakultas Ekonomi UI
______________.2004.Tokoh Pemikir dalam Mahab Ekonomi.Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Skousen, Mark. 2009. Sang Maestro Teori-teori Ekonomi Modern. Jakarta: Prenada Media Group.