Minggu, 03 Februari 2013

sistem ekonomi pacasila


Sistem Perekonomian Indonesia
(Ekonomi Pancasila)

Istilah “sistem” berasal dari bahasa Yunani systema,  yang dapat diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek atau objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem ekonomi.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi satu dengan sistem ekonomi yang lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya, perbedaan tujuan maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia meliputi kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
Sistem perekonomian Indonesia sering disebut sistem ekonomi pancasila yang menjadi sumber ideologi Bangsa Indonesia (demokrasi) dan sangat berbeda dengan sistem ekonomi demokrasi di negara barat. Dalam demokrasi Ekonomi Pancasila dasarnya adalah paham usaha bersama dan asas kekeluargaan (mutualism and brotherhood), sedangkan dalam ekonomi barat berdasarkan pada paham liberalisme dan individualisme.
Dalam sistem ekonomi Indonesia, kepentingan masyarakat adalah hal yang utama bukan orang-perseorangan. Indonesia menolak paham liberalisme yang melahirkan individualisme, karena liberalisme dan individualisme merupakan cikal bakal kapitalisme yang berdasarkan persaingan bebas dan pasar bebas. Dalam demokrasi ekonomi paham barat kepentingan individu yang utama sehingga kepentingan masyarakat cenderung diabaikan. Hal tersebut tergambar jelas dalam pasal-pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Namun yang lebih menonjol pada pasal 27 ayat (2), pasal 28, pasal 33 dan pasal 34.  Demikian ciri-ciri demokrasi ekonomi :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasr atas asas
    kekekluargaan. Indonesia lebih mengembangan adanya koprasi.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai
     hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
    oleh engara dan digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan nengara digunakan dengan
    permufakatan Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta
    pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada Lembaga-lembaga
    Perwakilan Rakyat pula.
5. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
    dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan
    yang layak.
6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidka boleh
     bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara
    diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
    merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak-anak tetrlantar dipelihara oleh Negara.

Sistem perekonomian Indonesia yang dikenal sebagai demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia, sistem tersebut juga disebut sebagai sistem ekonomi Pancasila. Salah satu ciri pokok sistem ekonomi pancasila ialah pengembangan koprasi yang berdasarkan pada asas kekeluargaan. Dari ciri-ciri diatas jelas bahwa sistem perekonomian indonesia ialah sistem ekonomi campuran atau ekonomi pancasila, dimana pemerintah ikut campur tangan terhadap perekonomian negara namun warga negara tetap memiliki kebebasan yang diatur oleh undang-undang.
Sistem ekonomi pancasila sangat menjunjung nilai-nilai kelembagaan pancasila sebagai ideologi Negara yang kelima silanya, secara utuh maupun terpisah, menjadi rujukan setiap orang Indonesia. Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi dalam Pancasila  etika, kemanusiaan, nasionalisme, kerakyatan atau demokrasi, dan keadilan sosial, harus di pertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua adalah dasar dalam pelaksanaan sistem ekonomi pancasila, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai tata cara pelaksanaannya, maka sila kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila itu sendiri.


Tahap-Tahap Perekonomian Indonesia
  1. Masa Awala Kemedekaan
Setelah kemerdekaan keadaan ekonomi Indonesia bisa dikataka sangat buruk denga adanya inflasi yag sagat tinggi dikarenaka pad saat itu ada tiga mata uang yang beredar di Indonesia. Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
  1. Masa Orde Lama
Pada masa ini Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia lebih condong pada sistem etatisme yang berarti segala-galanya diatur oleh pemerintah. Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. Untuk menciptaka tahap sosialis di Indonesia dengan cara tepimpin nampaknya justru mengakibatkan stagnasu bagi perekonomian Indonesia.
  1. Masa Orde Baru
Dengan meliht masa lalu pada masa orde lama yang dimana dalam sistem ekonomi liberal, sistem etatisme tidak memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka sistem ekonomi demokrasi pancasila. Pada masa ini pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.
  1. Masa Reformasi
Para wakil rakyat sepakat kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai yang tercantum dalam UUD 1945. Kegiatan ekonomi selanjutnya didasarkan pada acuan sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila.  Kabinet Indonesia bersatu merupakan kabinet pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dengan Jussuf Kalla, pada masa pemerintahan ini utang negara berkurang sangat drastis.
Jika saya ditanya sistem ekonomi pada tahap apa yang paling dominan bagi Indonesia saya memilih sistem ekonomi pancasila pada masa era reformasi. Salah satu landasan ekonomi Indonesia ialah, landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan masyarakat dan negara harus berdasarkan pancasila dan UUD 1945.